Metrokawanua. Com — Sebanyak 234 operator sekolah dasar (SD) serta Kepala Sekolah se Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) dan pembekalan penyusunan profil pendidikan, di Hotel Sutanraja Amurang, Jumat (20/10/23).
Sekretaris Daerah Gladi Kawatu saat membuka kegiatan itu mengatakan, berbicara profil pendidikan ini menyangkut data semua aspek yang ada dilingkungan sekolah, baik tenaga guru, siswa, sarana dan prasarana.
Namun terkadang, kita sering mengabaikan data. Padahal data itu penting sekali untuk bagaimana bisa membuat program kegiatan di sekolah. Karena itu, tidak boleh data profil pendidikan dibuat hanya asal-asalan. Kita menginput data ini tujuan adalah agar supaya apa yang kita rencanakan dan programkan itu akan terlaksana.
Untuk itu, Kawatu berharap kepada seluruh operator agar mengikuti Bimtek dan pembekalan tersebut dengan sungguh-sungguh, sehingga benar-benar bisa melaksanakan penyusunan profil pendidikan dengan penuh rasa tanggungjawab.
Kepala Dinas Dikbud Arthur Tumipa menjelaskan, penyusunan profil pendidikan sebagai dasar untuk membuat program strategis yang ada di Dikbud. Menurutnya, dalam profil pendidikan ini, pihaknya akan menvalidkan seluruh data, baik itu data siswa, data guru, serta data sarana dan parasana.
Apalagi dengan adanya sistem aplikasi data pokok pendidikan (Dapodik) yang sudah sistem online, maka seluruh permintaan program yang ada Dinas Dikbud itu sudah melalui aplikasi tersebut. Oleh karena itu, fungsi daripada operator sekolah ini, mereka harus bisa menvalidkan data dari bawah.
Menurutnya, kita bisa memetakan guru, ruang kelas belajar, dan siswa itu semua ujung tombaknya pada operator sekolah. Karena itu, kita harapkan para operator ini harus bisa menyusun profil pendidikan, membuat laporan dengan data yang valid sesuai dengan kondisi sekolah. Tidak boleh memanipulasi data.
”Jadi apa yang rill di sekolah itulah yang diinput dan mereka validkan. Ketika mereka selalu memvalidkan data berarti kita bisa membaca bagaimana kondisi dari perkembangan dari sekolah itu.
Apakah di sekolah itu siswanya sedikit atau banyak, apakah kekurangan ruang kelas baru (RKB), kekurangan guru, kekurangan tenaga administrasi, kekurangan sarana dan prasarana. Itu bisa kita pantau dari data mereka yang ada di profil pendidikan. Jadi kami dari Dinas Dikbud tidak perlu datang ke sekolah-sekolah dengan membuka profil setiap sekolah,” tutur Tumipa (Feidy)