Teheran, Iran – Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran mencapai puncaknya setelah serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran. Juru bicara Komandan Pusat Angkatan Bersenjata Iran, Ibrahim Zulfakari, menyatakan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam dan berjanji akan membalas dengan serangan balasan yang kuat.
Dalam pernyataannya, Ibrahim Zulfakari menegaskan bahwa Teheran siap meluncurkan operasi yang kuat dan terarah yang akan menimbulkan konsekuensi berat, disesalkan, dan tidak terduga. Respons ini muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengklaim keberhasilan serangan terhadap situs nuklir Iran.
Ibrahim bahkan mengultimatum Trump secara langsung dalam bahasa Inggris. “Tuan Trump, kau mungkin memulai perang ini, tetapi kami akan menjadi orang yang mengakhirinya,” tandasnya dalam konferensi pers di Teheran.
Pernyataan tersebut memperkuat kekhawatiran dunia internasional bahwa konflik bersenjata besar antara kedua negara bisa menjadi kenyataan dalam waktu dekat.