Metrokawanua. Com — Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan (Minsel) dibawah kepemimpinan Kejari La Ode Muhammad Nusrim, S.H., M.H. terus berupaya melaksanakan pemberantasan akan praktek korupsi yang menyebabkan kerugian negara.
Adanya indikasi tindakan korupsi atas pekerjaan pembangunan infrastruktur Puskesmas Kecamatan Tatapaan Tahun Anggaran 2021 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan. Dimana pekerjaannya sampai dengan batas waktu yang ditetapkan yakni tanggal 13 Desember tahun 2021 sebagaimana yang tercantum dalam Kontrak sudah berakhir. Namun untuk pekerjaan dilakukan tidak selesai dilaksanakan 100% (seratus persen) sehingga dilakukan perpanjangan waktu sampai pekerjaan selesai pada sekitar bulan Maret tahun 2022.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Tim Ahli Politeknik Negeri Manado atas pekerjaan yang dilakukan diatas, ditemukan beberapa item pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan Kontrak seperti item pekerjaan beton yang berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Ahli ditemukan mutu beton tidak sesuai dengan mutu rencana dan tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), sehingga mengakibatkan Kerugian Keuangan Negara sebesar Rp. 881.255.843,04 (delapan ratus delapan puluh satu juta dua ratus lima puluh lima ribu delapan ratus empat puluh tiga rupiah nol empat sen).
Bertempat dikantor Kejaksaan Minsel, pada Kamis (05/10/23), uang sebesar Rp. 881.255.843,04 (delapan ratus delapan puluh satu juta dua ratus lima puluh lima ribu delapan ratus empat puluh tiga rupiah nol empat sen), telah dikembalikan oleh tersangka korupsi FRALY FRANSISKUS MAMUAYA.
Selanjutnya uang tersebut oleh Jaksa Penyidik dititipkan ke Rekening Penitipan milik Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan RPL 049 atas nama rekening Kejaksaan Negeri Minahasa Selatan melalui Teller Bank BRI Unit Amurang.
Kejari La Ode Muhammad Nusrim, S.H., M.H, pengungkapan kasus ini atas kerja keras dan kerja sama seluruh jajaran yang ada, semoga kedepan kita juga bisa mengungkapkan kasus lainnya yang ada diwilayah kerja kejaksaan Minsel, Ucapnya (Fei)
