Take a fresh look at your lifestyle.

Mandey : Bupati FDW Tidak Pernah Melarang Masyarakat Minsel Untuk Memeluk Agama Kepercayaan

0
Metrokawanua. Com — Bupati Minahasa Selatan Franky Donni Wongkar. SH tak pernah melarang masyarakat untuk memeluk agama Kepercayaan. Masyarakat jangan termakan dengan isu yang tak jelas.
Kepala Dinas Kominfo Pemkab Minsel Royke Mandey, diruang kerjanya. Jumat (15/07/22) mengatakan, soal pemberitaan media yang menyebutkan Bupati Minsel melarangan  penghayat Lalang Rondor Malesung (Laroma) untuk melakukan ritual.
Mandey menegaskan Bupati Minsel Franky Wongkar tidak pernah mengeluarkan pernyataan melarangan komunitas Laroma untuk menjalankan ritual keagamaan.
“Tidak pernah ada pernyataan semacam itu. Itu opini sesat dan terlalu mengada-ngada,” tegas Mandey.
Justru menurut Mandey, pemerintah kabupaten Minahasa Selatan dibawah kepemimpinan Bupati Franky Wongkar dan Wakil Bupati Petra Rembang memiliki visi pengayom dan melindungi segenap masyarakat Minahasa Selatan apapun golongan agamanya.
“Kami memastikan informasi itu adalah miss leading.
[15/7 13.13] Ut Omnes Unum Sint: Justru Pemkab Minsel baru-baru ini menggelar kegiatan sosialisasi hak-hak warga penghayat kepercayaan Tuhan yang Maha Esa yang menghadirkan Direktorat Kepercayaan TYME Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Dan salah satu pesertanya adalah dari komunitas Laroma. Itu adalah bukti bahwa pemerintah melindungi semua golongan kepercayaan termasuk hak-hak para penghayat TYME seperti Laroma,” terangnya.
Mandey meminta masyarakat untuk tidak termakan dengan informasi-informasi sesat semacam itu.Pernyataan yang mengatakan bahwa Bupati Franky Donni Wongkar. SH melarang Laroma untuk mengadakan ritual diwilayah daerah Minahasa Selatan (Minsel), hal itu tidaklah benar.
Hal diatas disampaikan Kepala Dinas Kominfo Pemkab Minsel Royke Mandey. Jumat (15/07/22) diruang kerjanya. Menurutnya soal pemberitaan media yang menyebutkan Bupati Minsel melarangan  penghayat Lalang Rondor Malesung (Laroma) untuk melakukan ritual.
Mandey menegaskan Bupati Minsel Franky Wongkar tidak pernah mengeluarkan pernyataan melarangan komunitas Laroma untuk menjalankan ritual keagamaan.
“Tidak pernah ada pernyataan semacam itu. Itu opini sesat dan terlalu mengada-ngada,” tegas Mandey.
Justru menurut Mandey, pemerintah kabupaten Minahasa Selatan dibawah kepemimpinan Bupati Franky Wongkar dan Wakil Bupati Petra Rembang memiliki visi pengayom dan melindungi segenap masyarakat Minahasa Selatan apapun golongan agamanya.
“Kami memastikan informasi itu adalah miss leading. Justru Pemkab Minsel baru-baru ini menggelar kegiatan sosialisasi hak-hak warga penghayat kepercayaan Tuhan yang Maha Esa yang menghadirkan Direktorat Kepercayaan TYME Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Dan salah satu pesertanya adalah dari komunitas Laroma. Itu adalah bukti bahwa pemerintah melindungi semua golongan kepercayaan termasuk hak-hak para penghayat TYME seperti Laroma,” terangnya.
Mandey meminta masyarakat untuk tidak termakan dengan informasi-informasi sesat semacam itu. (Feidy)
Leave A Reply

Your email address will not be published.